Satujuang– Pengamat Pasar Uang Ariston Tjendra memprediksi bahwa nilai tukar rupiah berpotensi melemah terhadap dolar AS, Senin (30/10/23).
“Prediksi ini didasarkan pada sentimen hindar risiko akibat eskalasi konflik di Timur Tengah,” ungkap Ariston seperti dilansir dari antaranews.
Rupiah diperkirakan berpotensi melemah ke kisaran Rp.15.965-Rp.16.000, dengan tingkat dukungan di sekitar Rp.15.880-Rp.15.900 per dolar AS.
Eskalasi konflik Timur Tengah yang melibatkan Israel dan Palestina menjadi salah satu faktor penting.
“Selain itu, pelemahan rupiah juga dipengaruhi oleh antisipasi pasar terhadap rapat kebijakan Moneter Bank Sentral AS pekan ini,” imbuhnya.
Dalam rapat tersebut, isu-isu seperti pengendalian inflasi dan kondisi ketenagakerjaan akan menjadi fokus pembicaraan.
Karena inflasi masih di luar target 2 persen, kebijakan Bank Sentral AS mungkin akan berdampak negatif pada nilai tukar rupiah.(nt)