Bengkulu – Rencana pembangunan pabrik minyak goreng di daerah Bengkulu terancam gagal karena hingga saat ini belum ada tindakan sama sekali dari Pemprov Bengkulu.
Hal itu disampaikan Ketua Kamar Dagang Indonesia (Kadin) Provinsi Bengkulu, Marwan Ramis yang ingin pemerintah daerah gencar dan rutin berkomunikasi dengan pemerintah pusat.
Apalagi rencana pembangunan pabrik ini juga menjadi prioritas Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan.
“Pak Luhut waktu ke Bengkulu pada Juli 2022 lalu, janji mau bangun pabrik minyak goreng di Bengkulu. Harusnya Pemprov kejar janji itu. Jangan dibiarkan begitu saja,” kata Marwan, Minggu (28/8/22).
Marwan juga mempertanyakan keseriusan Pemprov dalam hal ini. Sebab hingga kini Pemprov belum menentukan lokasi pembangunan.
Menurut Marwan, ini menandakan bahwa pemerintah daerah belum siap merespon rencana pemerintah pusat terhadap Provinsi Bengkulu.
“Dalam hal ini saya tidak menyalahkan Gubernur Bengkulu, dia itu bagus, tapi bawahan ini. Harusnya mereka yang rutin berkoordinasi dengan pusat. Masak hal seperti ini pun harus Gubernur yang ngurusin,” kata Marwan.
Untuk itu Marwan meminta agar Pemprov bisa melakukan langkah cepat. Jangan sampai masyarakat menilai rencana pemerintah pusat hanya omong kosong. Padahal pemerintah daerah yang kurang sigap menjemput bola.
Apalagi tidak dapat dipungkiri Bengkulu sangat membutuhkan adanya pabrik minyak goreng tersebut. Sebab banyak CPO dari Bengkulu yang masih diolah di luar daerah.
“Ini bukan hal yang biasa, pabrik minyak goreng ini untuk hajat hidup orang banyak, harus cepat responnya. Soalnya ini sudah mendekati akhir tahun, namun belum ada kejelasan,” pungkas Marwan dikutip dari rri. (danis/red)