Taipei– Kepolisian Taiwan telah mengungkap penyebab tawuran antara dua perguruan silat Indonesia yang berakhir dengan satu orang tewas.
Menurut temuan awal kepolisian, perselisihan terjadi karena perbedaan pendapat dalam latihan bela diri.
Kedua perguruan silat tersebut kemudian bertemu untuk berdiskusi, namun situasinya memanas.
Bentrokan terjadi di luar stasiun kereta Changhua pada Sabtu malam. Seorang WNI berusia 32 tahun tewas setelah ditusuk di bagian belakang tubuhnya.
Sementara seorang pria lainnya juga ditusuk empat kali dan saat ini dalam kondisi kritis di rumah sakit.
Hingga saat ini, kepolisian telah menangkap 29 tersangka untuk penyelidikan lebih lanjut.
Selain itu, 15 orang juga sedang diselidiki terkait keterlibatan mereka dalam kejahatan serius terkait insiden ini.
Polisi telah menyita sejumlah barang bukti, termasuk pisau, samurai, nunchaku, dan obeng, dari lokasi kejadian.
Kementerian Luar Negeri RI telah menerima laporan mengenai insiden ini.
Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia (KDEI) di Taipei akan membantu dalam pemulangan jenazah WNI yang meninggal dunia.
Selain itu juga akan berkoordinasi dengan otoritas Changhua untuk pendampingan hukum terhadap 15 WNI yang ditahan.
Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia Kemlu RI, Judha Nugraha, mengecam perkelahian tersebut dan mengimbau agar kerukunan sesama WNI di luar negeri selalu dijaga.(cnn)