Satujuang– Wakil Ketua II DPRD Provinsi Bengkulu, Suharto, baru-baru ini mengungkapkan pandangan dewan terkait penambahan kuota Bahan Bakar Minyak (BBM).
“Dalam waktu dekat akan terjadi penurunan kuota BBM. Namun penurunan ini tidak serta merta menjadi solusi, melainkan perhatian lebih lanjut diperlukan terutama terkait pelayanan subsidi bagi industri BBM,” ujar Suharto, Selasa (28/11/23).
Diterangkan Suharto, yang jelas Provinsi Bengkulu sudah memiliki kuota khusus, dan tidak dapat mengajukan penambahan kuota sebanyak yang diinginkan.
Ia menjelaskan bahwa pelayanan subsidi bagi industri BBM menjadi fokus utama dalam menghadapi perubahan kuota.
“Pihak Pertamina telah menjelaskan adanya beberapa kuota yang tidak bersifat strategis, terutama di daerah Jawa,” imbuh Suharto.
Oleh karena itu, pengalokasian kuota BBM diarahkan lebih dahulu ke daerah-daerah yang dianggap strategis untuk memastikan pelayanan yang optimal.
Perubahan kuota BBM di Provinsi Bengkulu menjadi sorotan penting bagi berbagai pihak terumata masyarakat yang mulai mengeluhkan kelangkaan BBM.
“Sementara itu, pemerintah dan stakeholders terkait akan terus berupaya mencari solusi terbaik untuk memenuhi kebutuhan energi masyarakat sekaligus menjaga keseimbangan fiskal dalam pemberian subsidi,” pungkas Suharto.(nt/adv)