Waspadai Modus Penipuan WhatsApp, File APK Ancam Keamanan Online

Avatar Of Tim Redaksi
Waspadai Modus Penipuan Whatsapp, File Apk Ancam Keamanan Online
ilustrasi

Satujuang- Modus online yang memanfaatkan trik social engineering via masih terus beredar hingga awal tahun 2024.

Dilansir dari CNN, ini melibatkan pengiriman file apk dengan berbagai modus, seperti pura-pura menjadi kurir paket, undangan pernikahan.

Waspadai Modus Penipuan Whatsapp, File Apk Ancam Keamanan Online

Lalu melibatkan surat tilang elektronik, tagihan internet, lowongan pekerjaan, hingga mengatasnamakan Panitia Pemungutan Suara (PPS).

Format file apk, yang merupakan kependekan dari Application Package File, digunakan untuk menyebarkan software dan middle-ware ke perangkat Android.

Baca Juga :  Perumnas Buka Lowongan Kerja Staf Perencanaan Teknis, Segera Daftar Online!

Namun, perlu diingat bahwa apk biasanya tidak tersedia di toko resmi seperti Play Store.

Pelaku memanfaatkan apk untuk mengunggah malware atau program jahat yang dapat memberikan akses kepada pelaku untuk dan mengirim SMS di perangkat korban, bahkan hingga mengakses rekening bank korban.

Pakar keamanan siber Teguh Aprianto menjelaskan bahwa teknik ini tidak jauh berbeda dengan ilegal yang dapat mengakses SMS untuk mendapatkan One Time Password (OTP).

Baca Juga :  Didampingi Forkopimda Jatim, Wapres RI Kunjungi Dua Pesantren

Direktur Jenderal dan Informatika , Semuel Abrijani Pangerapan, menekankan bahwa langkah pencegahan utama adalah untuk tidak mengunduh file apk yang diterima melalui pesan .

Ia menyarankan agar masyarakat tidak memedulikan kiriman file apk dan mengingatkan bahwa apk dapat berisi program berbahaya.

Beberapa modus yang telah terjadi antara lain menggunakan kedok kurir paket, undangan pernikahan, surat tilang, dan mengatasnamakan operator seluler seperti MyTelkomsel.

Baca Juga :  Mahasiswa Pulau Sumbawa Geruduk Kementerian ESDM Jakarta

Penjahat siber bahkan berusaha menyamarkan file apk sebagai file pdf untuk mengecoh korban.

Kasus ini masih terus bermunculan meskipun beberapa pelaku , seperti seorang berinisial AI pada tahun 2023, telah terungkap.

Masyarakat diingatkan untuk lebih berhati-hati dan hanya mendownload dari toko resmi guna menghindari risiko online yang merugikan.

Google News Satujuang

Dapatkan update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News