Tanggapan Ketua Komisi I Terkait Luasan Hutan Bengkulu Yang Alami Penurunan

Avatar Of Wared
Tanggapan Ketua Komisi I Terkait Hutan Bengkulu Yang Alami Penurunan
Ketua Komisi I DPRD Provinsi Bengkulu, Dempo Xler Saat Mengunjungi Salah Satu Warga

Satujuang- Berdasarkan data terbaru dari KKI Warsi, luasan mengalami penurunan signifikan dari 653.422 hektar pada tahun 2022 menjadi 645.116 hektar pada tahun 2023.

Hal ini menciptakan keprihatinan, sehingga mendapat sorotan serius dari Ketua Komisi I , Dempo Xler SIP MAP.

Tanggapan Ketua Komisi I Terkait Luasan Hutan Bengkulu Yang Alami Penurunan

Ia menyoroti bahwa berkurangnya luasan tidak hanya merugikan sumber daya alam, tetapi juga dapat memicu potensi bencana alam seperti dan .

Baca Juga :  Tahun 2024, Dempo Xler: Kebutuhan Formasi ASN dan PPPK Harus Disesuaikan Dengan Kebutuhan Daerah

Mengingat sendiri rentan terhadap bencana, terutama yang kerap melanda Kota , Tengah, dan .

Tanggapan Ketua Komisi I Terkait Hutan Bengkulu Yang Alami Penurunan
Kawasan Mulai Menurun

“Dampak dari hilangnya ini bukan hanya pada hilangnya sumber daya alam. Tetapi juga potensi bencana alam seperti dan longsor,” ungkap Dempo.

Dalam tanggapannya, Dempo mendesak untuk segera mengambil langkah tegas.

Ia menyoroti perlunya tindakan tegas terhadap pihak-pihak yang terlibat dalam perusakan dan menekankan pentingnya upaya serius dalam rehabilitasi dan reboisasi yang telah mengalami kerusakan.

Baca Juga :  Kunjungan ke Laboratorium Kesmavet, Usin: Upaya Optimalisasi Regulasi dan Pelayanan

“ perlu menindak tegas pihak-pihak yang melakukan perusakan dan melakukan upaya serius untuk rehabilitasi dan reboisasi yang telah rusak” ucapnya.

Dempo juga menekankan perlunya evaluasi terhadap semua izin HGU di , menyebutnya rata-rata bermasalah.

“Saya sudah sering sampaikan, evaluasi semua izin HGU di . Karena rata-rata bermasalah. Ini juga bagian ancaman kelestarian kita yang terus rapuh,” imbuhnya.

Baca Juga :  Erna Sari Dewi Apresiasi Sinergi dan Kolaborasi Sekda Provinsi Bengkulu

Hilangnya di menjadi masalah serius yang harus segera ditangani. Bukan hanya untuk menjaga kelestarian alam, tetapi juga demi keselamatan masyarakat . (Adv)

Google News Satujuang

Dapatkan update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News